"Kerjalah
apapun saja selama ilmu dan kemampuan Sampeyan terperas di sana. Soal
pundi terkumpul biarkan saja terserah pada Sang Hyang Maha Pemurah.
Perkara tinggi derajat diri lepaskan pada kehendak-Nya. Apalagi soal
jodoh, terima pasrah saja yang terbaik dari-Nya.
Urusan Sampeyan hanya terus bekerja, apapun wujudnya, bagaimanapun balasannya. Ikhlaskan saja semata demi menuntaskan kewajiban atas nikmat dari-Nya yang menempel pada jiwa raga. Jangan sampai berputus asa kalau menyoal dunia. Teruslah memeras keringat, membanting tulang, dan mendisiplinkan pikiran. Biar Dia saja yang gantian mengurus apa yang memang sudah ditentukan-Nya. Berupa rejeki, peran, serta jodoh di dunia. Yang penting, setor usaha Sampeyan, Kang. Itu modal terpentingnya." Kang Sabar menyabarkan Kang Kuat yang tengah menanti panggilan kerja.
(Ihda S)
Urusan Sampeyan hanya terus bekerja, apapun wujudnya, bagaimanapun balasannya. Ikhlaskan saja semata demi menuntaskan kewajiban atas nikmat dari-Nya yang menempel pada jiwa raga. Jangan sampai berputus asa kalau menyoal dunia. Teruslah memeras keringat, membanting tulang, dan mendisiplinkan pikiran. Biar Dia saja yang gantian mengurus apa yang memang sudah ditentukan-Nya. Berupa rejeki, peran, serta jodoh di dunia. Yang penting, setor usaha Sampeyan, Kang. Itu modal terpentingnya." Kang Sabar menyabarkan Kang Kuat yang tengah menanti panggilan kerja.
(Ihda S)